Kamis, 22 November 2012

puisi tak bertuan

untuk siapa ku tulis puisi-puisi ini
tersimpan lara dari setiap lembarnya
tertumpuk di sudut ruang
lapuk
tak pernah sampai padamu
sia-sia
tapi untuk siapa ku tulis puisi-puisi ini

lelah, sungguh
menatap lembaran-lembaran itu
dan terus menuliskan puisi di lembaran berikutnya
harus!
berserakan
tak karuan
kembali pada lembaran kosong dan terus menuliskan puisi
untuk siapa ku tulis puisi-puisi ini
tak pernah terbaca
ada kejujuran yang terungkap
ada kerinduan yang terperangkap
itulah puisiku, puisi tak bertuan
izinkan aku tetap menuliskan puisi ini untukmu
hei, untukmu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kakakpertama akan sangat berterimakasih jika ada yang mau mampir memberi komentar!