Sabtu, 11 April 2015

Aku Kembali Menulis

Aku kembali mengeluarkan pena
Sekian lama tersimpan
atau sengaja kutahan
Agar apa yang dituliskannya bukan sekedar
hati hampa suara

Aku kembali mengeluarkan pena
Di atas lembar putih penuh harapan
mengungkap rindu pada rembulan yang telah lama tak ku ajak bercengkrama
menjaring sepi di sela hembusan angin
menebar asa ke langit luas bertabur mimpi
Aku kembali mengeluarkan pena
Saat malam menjadi teman dan tempat persembunyian
Ya, sembunyi dari kemunafikan yang meraja
sembunyi dari sengatan sinar yang tekadang menyilaukan
membuat lupa diri
sembunyi dari nafsu angkara
sembunyi dari Aku

Aku kembali mengeluarkan pena
mengumpulkan seluruh huruf untuk menyapamu, lagi

Semua akan indah pada jalan-Nya


Bukan mendendam
Aku hanya tak ingin menyakiti 
Menjauh untuk menjaga, begitu katanya
Menjagamu, menjagaku, menjaga kita 
Waktu merubah 
Di batas lelah yang hampir menyerah
Di tepian harap yang tak kunjung terwujud
Di antara penerimaan dalam maaf dan kasih sayang 
Aku belajar mengeja kata i-k-h-l-a-s

Waktu menjadi 
Luka mengering berbekas tanpa rasa
Ingatan dalam berbagai macam wajah sudut kehidupan
Jalan takdir dari dua dunia
Merelakan adalah kemenangan
Aku berlalu.... 

Ini rindu yang menyiksa