Aku kembali mengeluarkan pena
Sekian lama tersimpan
atau sengaja kutahan
Agar apa yang dituliskannya bukan sekedar
hati hampa suara
Aku kembali mengeluarkan pena
Di atas lembar putih penuh harapan
mengungkap rindu pada rembulan yang telah lama tak ku ajak bercengkrama
menjaring sepi di sela hembusan angin
menebar asa ke langit luas bertabur mimpi
Aku kembali mengeluarkan pena
Saat malam menjadi teman dan tempat persembunyian
Ya, sembunyi dari kemunafikan yang meraja
sembunyi dari sengatan sinar yang tekadang menyilaukan
membuat lupa diri
sembunyi dari nafsu angkara
sembunyi dari Aku
Aku kembali mengeluarkan pena
mengumpulkan seluruh huruf untuk menyapamu, lagi
Sekian lama tersimpan
atau sengaja kutahan
Agar apa yang dituliskannya bukan sekedar
hati hampa suara
Aku kembali mengeluarkan pena
Di atas lembar putih penuh harapan
mengungkap rindu pada rembulan yang telah lama tak ku ajak bercengkrama
menjaring sepi di sela hembusan angin
menebar asa ke langit luas bertabur mimpi
Aku kembali mengeluarkan pena
Saat malam menjadi teman dan tempat persembunyian
Ya, sembunyi dari kemunafikan yang meraja
sembunyi dari sengatan sinar yang tekadang menyilaukan
membuat lupa diri
sembunyi dari nafsu angkara
sembunyi dari Aku
Aku kembali mengeluarkan pena
mengumpulkan seluruh huruf untuk menyapamu, lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kakakpertama akan sangat berterimakasih jika ada yang mau mampir memberi komentar!