SELAMATKAN INDONESIA PERBAIKI
PENDIDIKAN
Oleh:
Amalia Ulinnuha/Mahasiswi PBSI UNY
Dewasa
ini banyak sekali masalah yang menimpa Indonesia, semakin hari masalah-masalah
itu menjadi komplek dan saling terkait tanpa ujung yang jelas. Masalah
pendidikan, ekonomi, politik, dan sosial seakan tidak mendukung terciptanya
Indonesia yang damai dan sejahtera. Melihat, membaca, dan mendengar berbagai
media mengabarkan situasi kehidupan kita semakin tak menentu. Orientasi sudah
berubah mengikuti perkembangan zaman yang katanya maju. Perubahan sosial
terjadi di masyarakat, masyarakat Indonesia yang dikenal ramah, guyub rukun,
saling tolong-menolong berubah menjadi egois dan apatis. Semuanya
berlomba-lomba demi kepentingan masing-masing untuk bertahan hidup.
Banyak
anak-anak memilih mengemis dan mengamen dibandingkan duduk di belakang meja
sekolahan. Alasannya klise, untuk makan dan bertahan hidup. Miris sekali
rasanya, anak-anak kecil yang seharusnya punya sejuta mimpi untuk diwujudkan,
cara berpikir mereka dirubah oleh kondisi hidup yang ada bahwa hidup itu butuh
uang, uang, dan uang. Kemiskinan, jalanan yang panas, perumahan kumuh,
pendidikan yang rendah, membuat para generasi ini terkepung oleh lingkungan
yang membesarkan mereka. Padahal lingkungan itu sangat berpengaruh dalam proses
sosialisasi. Ini baru contoh masalah Indonesia yang berhubungan dengan
pendidikan, ekonomi, dan sosial.
Pada
umumnya masyarakat Indonesia sekarang ini pasif terhadap kebijakan pemerintah
dan rasa pesimis sering berkembang terhadap masalah-masalah yang terjadi dalam
pemerintah. Dilihat dari banyaknya pemilih yang menjadi golongan putih dalam
setiap pemilihan yang ada merupakan sebuah bencana bagi peradaban Indonesia.
Kepeduliaan mereka terhadap situasi politik yang tentunya akan berdampak pada
hal lain dalam kehidupan nampaknya tidak ada. Mereka sudah tidak bisa melihat
dan merasakan perbedaan, yang mereka tahu adalah bagaimana melanjutkan hidup
mereka masing-masing. Siapa pun presidennya, gubernurnya, atau bupatinya tidak
akan berpengaruh pada rutinitas hidup yang mereka jalani. Mereka tetap harus
bangun sebelum subuh untuk menjadi kuli pasar atau mereka para pengusaha akan
tetap pergi ke luar negeri mengadakan pertemuan bisnis untuk terus meraup
keuntungan tanpa peduli terhadap keberlangsungan sebuah peradaban.
Setiap
pribadi memilih untuk tetap bertahan dalam zona aman atau rutinitas yang ada
dibandingkan mencoba mencari jawaban-jawaban dari masalah yang ada. Ya, untuk
memperjuangkan hidup mereka sendiri saja sudah sangat sulit apalagi harus memerdulikan
urusan pemerintah? Mental kita juga sudah rusak oleh pikiran-pikiran seperti
itu, seakan semua hal yang terjadi adalah formalitas dan siklus tanpa makna. Membangun
sebuah bangunan harus dari bawah, dari dasar tiang-tiang penegak pondasi. Begitu
pula menyelamatkan peradaban Indonesia. Kita harus memulai dari cara pandang
kita, cara berpikir kita, niat kita itulah yang menjadi dasar kita memutuskan
dan melakukan sesuatu.
Peradaban
adalah tingkat tinggi rendahnya budaya suatu masyarakat. Peradaban Indonesia
berarti bisa disebut juga budaya Indonesia. Sekarang ini peradaban Indonesia
sedang kehilangan arah diterjang ombak globalisasi dan modernisasi. Kompleksitas
masalah yang dihadapi terjadi secara sistemik. Indonesia tidak boleh kehilangan
kekhasannya sebagai bangsa yang ramah, guyub rukun, saling tolong menolong,
damai, kekeluargaan, dan kepekaan sosialnya tinggi.
Pendidikan
merupakan pilihan strategis untuk melakukan proses perubahan sosial menuju
masyarakat yang cerdas, beradab, adil, makmur, dan sejahtera. Pendidikan
berfungsi membentuk watak peradaban sebuah bangsa yang beradab dan bermartabat.
Pendidikan berpengaruh terhadap cara berpikir dan cara berperilaku seseorang. Pendidikan
adalah jalan untuk menyelamatkan peradaban Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kakakpertama akan sangat berterimakasih jika ada yang mau mampir memberi komentar!